Bogor, 24 Mei 2018 | @_kangakbar
Tiada bulan yang paling dirindukan kecuali bulan Ramadhan. Ya, ungkapan ini tentu saja tidak berlebihan karena memang adalam ajaran Islam Ramadhan adalah bulan penuh berkah dimana segalam amal kebaikan di lipat gandakan pahalanya. Orang akan berbondong-bondong meningkatkan ibadah di bulan ini. Selain itu keistimewaan bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya adalah adanya momen berbuka bersama.
Momen berbuka puasa bersama atau familiar disebut bukber tampaknya sudah menjadi tradisi. Mulai dari bukber keluarga, kolega, rekan kerja, alumni SD,SMP,SMA sampai Perguruan Tinggi lengkap masuk jadwal bukber kita saat ramadhan. Bahkan tak jarang ajakan bukber tersebut berbarengan sehingga membuat kita bingung mau datang ke acara yang mana, pernah merasakan?.
Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memilih tempat pelaksanaan bukber ini. Entah itu di restoran, di rumah, di warung, atau bahkan di kantor dan sekolah. Sering kali pula dalam setiap acara buka puasa bersama kita mengundang anak-anak yatim untuk berbagi berkah, amal, kebahagiaan dan kebersamaan.
Momen bukber bukan sekedar temu kangen dan ketawa-ketawi berhaha-hihi bersama teman, namun lihatlah makna yang ada lebih mendalam yaitu sebagai momen untuk mempererat tali silaturrahim, dan menghasilkan diskusi-diskusi produktif yang saling menguatkan. Sehingga silaturrahim yang sempat renggang dapat erat kembali dan menghasilkan gerakan kolaborasi kebaikan.
Untuk mencapai hal tersebut berikut hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin melaksanakan acara buka puasa bersama sehingga acara yang kita laksanakan lebih bermakna.
Tetapi ternyata banyak yang keliru dalam memaknai momen ini. Agar kamu gak keliru berikut tips supaya Reuni Ramadhan mu lebih bermakna :
Semangat dibuatnya kegiatan buka puasa bersama adalah untuk menjalin kehangatan silaturrahim. Tapi kadang hal ini tidak didapatkan lantaran para peserta datang terlambat dan hal yang dibahas tiap tahunnya adalah sama, itu-itu saja. Misalkan saat bertemu teman SMA yang dibahas adalah momen-momen konyol yang pernah dilakukan dulu, bahkan itu cenderung menjadi aib. Menurut saya ini fatal, dengan melakukan hal tersebut kita seringkali lupa untuk mengapresiasi orang karena perubahan positifnya.
Hal yang harusnya dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan perubahan teman, mengapresiasinya dengan baik dan juga sertakan pujian-pujian agar teman tersebut bahagia.
Tempat yang dipilih untuk kegiatan bukber ini setidaknya harus memiliki kriteria seperti mushollah yang luas, tempat wudhu yang banyak, air yang lancar, dan menyediakan sarung atau mukena. Jika salah satu hal tersebut tidak ada ini bisa mengurangi makna dari kegiatan bukber kita, karena walaupun kita sedang melaksanakan ibadah berbuka puasa dan ber-silaturrahim tetap shalat magrib itu mutlak wajib dan sangat utama ditunaikan diawal waktu. Jangan sampai karena fasilitas tempat ibadah yang minim membuat kita melalaikan shalat maghrib bahkan sampai meninggalkannya. Naudzu Billahi min dzalik
Reunian dalam bukber, ngobrol banyak dengan teman-teman lalu pulang, untuk apa?. Pertemuan kosong tanpa hasil. Kita harus memanfaatkan momen bukber untuk menghasilkan sesuatu, mendiskusikan berbagai persoalan dimana semua itu bermanfaat bagi kita sendiri dan orang banyak. Menghasilkan ide dan kedekatan emosianal setelahnya, bahkan berkolaborasi dalam kebaikan. Bukankan buka puasa seperti itu jauh lebih indah?
Mari bersama hadirkan makna dalam setiap momentum hidup kita, bukan hanya dalam momen buka bersama saja. Kamu bisa memulai jadi lebih baik di momen Ramadhan kali ini.
Salam hangat dari sahabatmu,
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
–
@_kangakbar
_____________________________________________
Momen kesekian kalinya bersama kawan-kawan seperjuangan SMK Farmasi Tunas Mandiri, semoga setiap pertemuan menjadi wasilah meningkatnya ketakwaan kepadaMu yaa Rabb.
Tulisan ini dibuat H-10 sebelum pertemuan dimulai.