Rekan Bahasa
7 Apr 2019 21:05 - 4 minutes reading

Mencari Ridha Allah, Melalui Ridha Orangtuanya

Share This

Mencari Ridha Allah, Melalui Ridha Orangtuanya

Rekan Bahasa

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. Annisa : 1)

Tentu Kita tahu pada awal kehidupan manusia, mulanya Allah hanya menurunkan satu manusia (laki-laki) yang sekaligus Nabi ke muka bumi ini. Nabi Adam ‘Alaihissalam. Semata-mata untuk memberikan hikmah tentang ke Esaan Allah Subhanahu Wata’ala.

Lalu setelah itu Allah juga menurunkan seorang perempuan Ibunda kita, Siti Hawa’. Untuk dapat menemani Nabi Adam ‘Alaihissalam, bersama mencari Ridha Allah dan sekaligus menjadi cikal bakal berkembangnya manusia di muka bumi sampai sekarang ini.

Jadi pada awal manusia ada Allah Subhanahu Wata’ala sudah mengkodratkan pasangan itu antara Laki-laki dengan Perempuan.

Sebagaimana ayat Al-Qur’an yang sama-sama Kita hafal :

فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ

“Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.” (QS. Al-Qiyamah : 39)

Kaidah ini bukan cuma di sematkan untuk manusia saja, tapi juga untuk hewan bahkan untuk semua makhluk alam semesta.

Misal, sampai saat ini belum pernah Saya dengar atau Saya temui kambing homo atau ayam lesbi. Jadi kalau hewan saja yang tidak pernah sekolah tau apa kodratnya. Masa masih saja ada manusia yang sekolah tinggi menganggap diri pintar, masih gak tau kodratnya.

Apakah orang kayak gitu lebih-lebih dari hewan?
Wallahu’alam Bishawab

**

Nah, khusus manusia. Allah telah memberikan cara agar manusia bisa menemukan pasangan sedunia Dan sesurganya. Namanya Ta’aruf.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujurat : 13)

Ingat ya TA’ARUF, bukan PACARAN !

Kalau kamu masih pacaran Allah tak akan ridha. Kamu tau sendiri lah kalau yang namanya orang pacaran itu umumnya pasti didasari dengan nafsu.

Coba aja tuh tanya ke orang-orang yang pacaran “kapan rencana mereka menikah?” pasti didapati banyak yang bingung dan jawab “belum kepikiran” atau “gak tau”

Coba tanya lagi ke orang-orang yang pacaran “kenapa mereka pacaran?” pasti juga bakal di dapati jawaban “untuk mendapatkan kasih sayang” , “supaya ada yang merhatiin” dan “supaya bisa jalan bareng ke bioskop”

Dari jawaban-jawaban itu aja sudah bisa dilihat kalau hal yang melandasi orang pacaran adalah nafsu.

***

Terus kalau begitu pacaran gak boleh dong?

Yaa,, pacaran boleh asal setelah nikah yaaa … heehee

Kalau begitu, yuk! kita sepakati dulu kalau pacaran sebelum nikah itu harus ditinggalkan. Lalu pacaran setelah menikah harus dilestarikan.

***

Lanjut bahas ta’aruf yaa ..

Salah satu proses yang harus dijalani dalam ta’aruf adalah proses pengenalan dengan calon mertua dan keluarga besarnya. Tunjukan akhlak mulia ketemu Calon Mertua.

Yang diharapkan sih pada saat pertemuan pertama calon mertua langsung setuju tapi mungkin juga Mertua tidak suka. Tapi tenang ! mereka hanya bekun kenal saja. kalau memang diri kita baik dan soleh terus berjuang.

Coba nih kalimat ampuh. Sampaikan ini saat kamu ketemu calon mertua dan keluarganya.

“Yaa Abba. Saya lihat suasana rumah ini seperti surga firdaus, mungkin Saya belum pantas bersama dengan keluarga ini, tapi Saya tidak kuat jika harus berpisah dengan putri Abba, laksana keburukan berada di neraka jahannam.

Saya yakin dengan segala kekurangan yang saat ini ada dalam diri saya, dapat di maklumi oleh Abba dan keluarga. Karena saya tahu keluarga Abba adalah keluarga yang bijaksana

InsyaAllah sebelum Saya datang kesini, saya menyadari bahwa tatkala Saya memutuskan untuk melangkah menikah, akan ada banyak hal yang saya tanggung mulai dari ada istri yang harus saya nafkahi, ada konsekuensi dosa istri yang harus saya tanggung, ada keluarga yang harus Saya didik, dan ada keridhan Allah yang harus kami sekeluarga cari.

Jadi saya berjanji. InsyaAllah akan menjadi suami yang baik untuk putri Abba”

Nah tinggal disesuaikan deh dengan bahasa kamu sendiri.

***

Jadi dalam syair diatas, kita harus melakukan persiapan dalam menikah. Karena menikah bukan soal cepet-cepetan tapi soal taat-taatan dan lama-lamaan. Karena banyak diluaran sana fenomena orang-orang yang menjalani pernikahan tanpa persiapan mental, tanpa persiapan ilmu. Ada yang bercerai di tengah perjalanan, tetapi ada juga yang berhasil bertaha harmonis hingga saat ini. Dan saya yakin keluarga yang berhasil tersebut adalah keluarga yang mau terus belajar.

Oleh Karena itu saya bersiap diri belajar dari sekarang sebelum menikah, agar saya menjadi lebih siap menghadapi kejutan ujian-ujian pernikahan yang nanti Allah berikan.

Semoga Bermanfaat.

**

Tuliskan komentar, ide, opini atau masukan kamu di kolom komentar yaa..
Atau kita bisa berdiskusi lewat sosial media lainnya

***

Sahabatmu @_kangakbar
[07 April 2019]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *