Rekan Bahasa
2 Sep 2022 15:08 - 4 minutes reading

Call For Dakwah, Jadilah Sebaik-baiknya Manusia

Share This

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Rekan Bahasa

Sahabat, terima kasih telah singgah sejenak di blog kangakbar.net semoga banyak inspirasi yang dapat anda peroleh saat membaca sedikit sharing dari saya. Sebelumnya mari kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, ucapan “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” senantiasa menjadi kalimat yang selalu spontan kita ucapkan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam selalu juga kita lantunkan kepada junjungan semesta alam, teladan seluruh umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW., yang telah berdakwah kepada kita sehingga kita dapat bertemu dengan agama yang sangat mulia, yaitu agama Islam.

Tugas Nabi Muhammad SAW., berdakwah itu tidak selesai ketika beliau meninggal dunia. Karena kehidupan dunia masih berlanjut, kemungkarang masih terus dikebut, kepada Allah orang-orang tidak takut, hidup semakin carut marut, orang jujur jadi benjut, orang-orang saling hasut, maka dakwah harus terus berlanjut, hingga datang malaikat maut.

Dakwah tidak harus dilakukan oleh seorang ustadz ataupun kiyai, tetapi bisa siapa saja, sesuai ilmu yang dimilikinya. Dakwah tidak harus di masjid, majelis taklim, tetapi di mana saja, sesuai tempat yang anda senangi dan kompetensi yang dikuasai. Jadi prinsipnya tidak diperkenankan menyampaikan sesuatu yang tidak kita kuasai betul. Artinya, tidak boleh sok pintar terhadap semua hal.

Hafal satu ayat, hafal satu hadist langsung buka pengajian tabligh akbar. Dakwah itu mengajak pada kebaikan. Kalau kita merasa hanya memiliki kebaikan, sebaiknya perdalam dulu keilmuan dan jadi pembelajar yang rajin. Tidak perlu terburu-buru menjadi pembicara publik apalagi mengklaim ahli agama. Cukup dengan menunjukan akhlak yang baik dan tidak menjadi sumber kemaksiatan.

Begitulah perintah Nabi Muhammad SAW., agar kita senantiasa melakukan dakwah, menyampaikan perkara agama kepada orang lain. Mengapa? Karena agama kita, agama Islam adalah satu-satunya agama bagi setiap makhluk di bumi. Allah SWT., berfirman:

“… Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah:3)

Artinya, bagi siapa saja yang telah mendapatkan nikmat dari Allah SWT., agama yang diridhai untuknya adalah agama Islam. Tidak ada yang lain. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang mengingkari nikmat-nikmat Allah SWT.

Mengenai perintah berdakwah, Nabi Muhammad SAW., bersabda:

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً

Artinya “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Perintah ini disampaikan kepada seluruh umat Nabi Muhammad SAW., apakah anda pedagang, pegawai, supir, ibu rumah tangga, pesulap, penyanyi, dokter, presiden atau bahkan anak tongkrongan, siapapun anda. Setiap perkara ilmu yang telah anda ketahui mestilah disampaikan dengan baik kepada orang lain yang belum mengetahuinya.

Apalagi di zaman sekarang yang serba digital, setiap orang dapat berdakwah dengan cara uniknya masing-masing melalui berbagai platform digital. Misalnya seorang dokter yang membagikan tips dan pengetahuan tentang bagaimana hidup sehat ala Nabi Muhammad SAW., dan mengkampanyekan memakan makanan yang sehat dan halal. Contoh lainnya misal seorang pesulap merah yang lagi viral belakangan ini (berdasarkan waktu posting tulisan ini) membongkar pembodohan praktek syirik perdukunan. Ia membongkar banyak trik dukun untuk menipu orang, salah satunya dengan menunjukan bahwa keris listrik yang digunakan oleh dukun dapat dibeli secara bebas di berbagai platform ecommerce. Dan berbagai profesi lainnya yang pastinya memiliki ruang untuk berdakwah, menyampaikan kebaikan.

Saat kita melakukan kebaikan dan bermanfaat bagi orang lain maka kita termasuk kedalam sebaik-baiknya manusia. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW., berikut:

وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Al-Qadhai dalam Musnad Asy-Syihab no.129, Ath-Thabrani dalam Al-Ausath no. 5787).

Mari sahabat kita terus berupaya menjadi orang yang senantiasa menebarkan manfaat bagi lingkungan dan orang lain, sehingga apapun peran kita di masyarakat itu adalah versi terbaik dari diri kita. Jangan lupa niatkan segala perbuatan baik tersebut semata-mata karena ingin mendapatkan ridha dari Allah SWT.,

Akhirul kalam. Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik. wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq. Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Salam Hormat,
Kang Akbar

 

Referensi: